Minggu, 20 Maret 2011

Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.




Definisi Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.


Tujuh unsur kebudayaan universal

1. Sistem Religi

Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.

2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan

Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.

3. Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.

4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi

Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.

5. Sistem Teknologi dan Peralatan

Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.


6. Bahasa

Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.

7. Kesenian

Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.


Manusia Sebagai Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai


1.Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
2.Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
3.Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4.Pembeda manusia dan binatang
5.Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan.
6.Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7.Sebagai modal dasar pembangunan.


Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan suatu ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa suatulingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan mengasilkan kebudayaan yang berbeda pula.
Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan:


1. Phisical Environment yaitu lingkungan fisik menunjuk kepada lingkungan natural seperti flora, fauna, iklim dan sebagainya.

2. Cultural Social Environment, meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta proses sosialisanya seperti : norma-norma, adat istiadat dan nilai-nilai.

3. Environmental Orientation and Representation, mengacu pada persepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda pada setiap masyarakat mengenai lingkungannya.

4. Environmental Behaviordan and Process, meliputi bagaimana masyarakat menggunakan lingkungan dalam hubungan sosial.

5. Out Carries Produc, Meliputi hasil tindakan manusia seperti membangun rumah, komunitas dan sebagainya.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kebudayaan yang berlaku dan dikembangkan dalam lingkungan tertentu berimplikasi terhadap pola tata laku, norma, nilai dan aspek kehidupan lainnya yang menjadi ciri khas suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.


Proses Dan Perkembangan Kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia oleh karenanya kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perkembangan manusia itu. Perkembangan tersebut dimaksudkan untuk kepentingan manusia itu sendiri, karena kebudayaan diciptakan oleh dan untuk manusia.
Kebudayaan yang dimiliki suatu kelompok sosial tidak akan terhindar dari pengaruh kebudayaan kelompok-kelompok lain dengan adanya kontak-kontak antar kelompok atau melaui proses difusi. Suatu kelompok sosial akan mengadopsi suatu kebudayaan tertentu bilamana kebudayaan tersebut berguna untuk mengatasi atau memenuhi tuntunan yang dihadapinya.
Pengadopsian suatu kebudayaan tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lingkungan fisik. Misalnya iklim topografi sumber daya alam dan sejenisnya. Dari waktu ke waktu, kebudayaan berkembang seiring dengan majunya teknologi (dalamhal ini adalah sistem telekomunikasi) yang sangat berperan dalam kehiduapan setiap manusia.
Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan-perubahan disegala bidang, termasuk dalam kebudayaan. Mau tidak mau kebudayaan yang dianut suatu kelompok sosial akan bergeser. Suatu kelompok dalam kelompok sosialbisa saja menginginkan adanya perubahan dalam kebudayaan yang mereka anut, dengan alasan sudah tidak sesuai lagi dengan zaman yang mereka hadapi saat ini. Namun, perubahan kebudayaan ini kadang kala disalah artikan menjadi suatu penyimpangan kebudayaan.
Hal yang terpenting dalam proses pengembangan kebudayaan adalah dengan adanya kontrol atau kendali terhadap prilaku reguler (yang tampak) yang ditampilkan oleh para penganut kebudayaan. Karena tidak jarang perilaku yang ditampilkan sengat bertolak belakang dengan budaya yang dianut didalam kelompok sosial yang ada di masyarakat. Sekali lagi yang diperlukan adalah kontrol / kendali sosial yang ada di masyarakat sehingga dapat memilah-milah mana kebudayaan yang sesuai dan mana yang tidak sesuai.


Problematika Kebudayaan
Seiring dengan perkembangannya, kebudayaan juga mengalami beberapa problematika atau masalah masalah yang cukup jelas yaitu :
Hambatan budaya yang ada kaitannya dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.
Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan sudut pandang atau persepsi.
hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
Masyarakat terpencil atau terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat lainnya.
Sikap Tradisionalisme yang berprasangaka buruk terhadap hal-hal yang baru
Mengagung-agungkan kebudayaan suku bangsanya sendiri dan melecehkan budaya suku bangsa lainnya atau lebih dikenal dengan paham Etnosentrisme.
Perkembangan Iptek sebagai hasil dari kebudayaan.


Perubahan Kebudayaan
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa kebudayaan mengalami perkembangan (dinamis) sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri, oleh sebab itu tidak ada kebudayaan yang bersifat statis. Dengan demikian, kebudayaan akan mengalami perubahan. Adalima penyebab terjadi perubahan kebudayaan yaitu:

1.Perubahan lingkungan alam
2.Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan kelompok lain
3.Perubahan karena adanya penemuan (discovery)
4.Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain ditempat lain.
5.Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya dengan mengadopsisuatu pengetahuan atau kepercayaan baru atau karena perubahan dalam pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas.

Namun, perubahan kebudayaan sebagai hasil cipta, karsa dan rasa manusia adalah tentu saja perubahan yang memberi nilai manfaat bagi manusia dan kemanusian, bukan sebaliknya yaitu yang akan memusnakan manusia sebagai pencipta kebudayaan tersebut.


Manusia dan Keadilan









Keadilan menurut aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan disini berarti titik tengah antara kedua ujung ekstrim yang terlalu banyak atau terlalu sedikit. Keadilan menurut Plato diproyeksikan pada diri amnusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaan yang dikendalikan oleh akal.

Menutur Socrates memproyeksikan keadilan kepada pemerintah. Menurut Socrates keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Kong Hu Cu berpendapat lain keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, semuanya mempunyai atau melaksanakan kewajibannya.

Secara umum keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang atara hak dan kewajiban. Keadilan terletak apada keharmonisan menuntut hak dan melaksanakan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan di mana setiap orang memperoleh apa yang telh menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan yang sama.

Keadilan Sosial

Untuk mewujudkan keadilan sosial , diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yaitu



1.perwujudan luhur yang mencerminkan sikap dan susana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2.sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hal dan kewajiban serta meghormati hak-hak orang lain.
3.sikap suka memberikan pertolongan kepada orang yang memerlukan.
4.sikap orang yang suka bekerja keras.
5.sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.





Berbagai Macam Keadilan
Keadilan Legal atau Bermoral, Plato berpendapat bahwa keadilan clan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat clan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.
Keadilan Distributif, Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally).
Keadilan Komutatif, Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Kejujuran

Jujur jika diartikan secara baku adalah "mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran". Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong, munafik atau lainnya.

Manusia dan Tanggung Jawab




Tanggung jawab menurut kamus bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga tanggung jawab menurut kamu bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat ebagai perwujudan kesadaran atau kewajibannya. Tanggung jawab itu bersifat kodrati artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia bahwa setiap manusia pasti dibebani sebuah tanggung jawab.

Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya).Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruknya dari perbuatannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.


Macam-macam Tanggung Jawab

Ada beberapa macam jenis tanggung jawab, yaitu

1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap seseorang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri. Menurut sifat dasarnya manusia adalah makhluk
bermoral, tapi manusia adalah makhluk pribadi.



2. Tanggung jawab terhadap keluarga


3. Tanggung jawab terhadap masyarakat

Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lai. Karena manusia adalah makhluk sosial. Selain itu manusia juga harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkat hidupnya dalam masyarakat tersebut.


4. Tanggung Jawab terhadap Bangsa dan negara


Suatu kenyataan lagi, manusia adalah warga negara suatu negara. Dengn berpikir, berbuat, bertindak, dan bertingkah laku Manusia terikat oleh norma-norma atau aturan-aturan yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat seenaknya sendiri. Bila manusia berbuat salah, maka ia bertanggung jawab kepada bangksa dan negara.


5. Tanggung Jawab kepada Tuhan




Tuhan menciptakan manusia dimuka bumi ini bukan tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya dan bertanggung jawab kepada Tuhan. Sehingga manusia tidak dapat lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang tertuang dalam kitab suci melalui kitab-kitab berbagai macam agama.

manusia dan cinta kasih





Menurut kamus umum bahasa Indonesia W.J.S. perwadarminta, cinta kasih adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih atrinya perasaan atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. dengan demikian arti cinta dan kaih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti yang hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga anatara keduanya. Cinta lebih mengandung perngertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya, dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan yang pernting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dn pemeliharaan anak, hubungan erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintahNya dan berpegang teguh pada syariatNya.
Dalam buku seni mencinta, Eric Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima. dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu mnyatakan unsr-unsur dasar tertentu, yait pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan. Dalam pengasuhan contonya kasih sayang seorang Ibu kepada anaknya.
Pengertian cinta juga dikemukakan oleh Dr. Sarlito W.Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan ialah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas unutk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Kalau ada janji dengan dia harus ditepati, ada uang sedikit beli oleh-oleh untuk dia. Unsur kedua adalah keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tngkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, Ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggi nama atau sebutan sayang dan sebagainya. unsur ketiga adalah kemesraan yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh ata lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang dan seterusnya.
Cinta juga dapat diwarnai dengan kemesraan yang sangat meggejolak, tetapi unsur keintiman dan keterikatannya kurang. Cinta yang seperti itu disebut cinta yang pincang karena garis-garis unsur cintanya tidak membuat segitiga sama sisi.
Dalam kitab suci Al-Quran, ditemui adanya fenomena yang bersembunyi dalam jiwa manusia. Cinta memiliki tiga tingkatan-tingkatan : tinggi, menengah, dan rendah. Hikmah cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang telah diberi pemahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah :







Sesungguhnya cinta itu adalah merupakan ujian yang berat dan pahit dalah kehidupan manusia karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan.
Bahwa fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan.
Bahwa fenomena cinta merupakan faktor utama dalam kehidupan manusia, dalam kenal-mengenal antar mereka.
Fenomena cinta, jika diperhatikan merupakan pengikat yang paling kuat di dalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat, mengasihi sesama makhluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman, dan keselamatan di segala penjuru bumi. Cinta merupakan benih dari segala kasih dan sayang dan segala bentuk persahabatan dimanapun adanya.

Dra. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Abnormal & Pathologi Seksmengemukakan bahwa wanita dan pria dapat disebut normal dan dewasa bila mampu mengadakan relasi seksual dalam bentuk normal dan bertanggung jawab, hubungan seks yang normal mengandung pengertian bahwa hubungan tersebut tidak menimbulkan efek dan konflik psikis bagi kedua belah pihak serta tidak bersifat paksaan. Sedangkan untuk yang bertanggung jawab adalah bahwa kedua belah pihak menyadari konsekuensinya dan bertanggung jawab terhadapnya. Misalnya, mau menikah dan memelihara anak yang menjadi hasil relasi seksual yang dilakukan.



Abnormalitas menurut Dra. Kartini dibagi dalam tiga golongan, yaitu:

Dorongan Seksual yang abnormal
Pelacuran (prostitution) yang pada umumnya dilakukan wanita dalam melayani pria hidung belang karena dorongan ekonomi, kekecewaan dan seterusnya.

Perzinahan (adultery) merupakan relasi seksual yang dilakukan oleh pria atau wanita yang tidak sah secara agama dan hukum.

Perkosaan (rape) merupakan perbuatan cabul dengan cara kekerasaan atau paksaan.

Bujukan (seduction) merupakan bujukab atau rayuan untuk mengajak bersetubuh.
Partner Seks yang abnormal

Homoseksualitas, terhadap sesama jenis.

zoofilia, terhadap hewan.

Pedofilia, Terhada anak di bawah umur.

Geronto-seksualitas, Pria terhadap wanita tua.
Dalam pemuasan dorongan seksual

Voyeurism atau Peeping Tom, dilakukan seseorang yang mendapat kepuasan seks dengan melihat orang lain telanjang.

Transvestutisme, merupakan gejala pathologis yang memekai pakaian lawan jenis.

Transseksualisme, terjadi pada sesorang yang merasa dirinya memiliki seksualitas yang berlawanan dengan kenyataan.


KASIH SAYANG
Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya macam macam cinta, yaitu:
Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
Cinta Terhadap Allah..




“Adakah tapak tanganmu berkeringat, hatimu berdebar kencang dan suaramu tersekat di dadamu? Itu bukan Cinta, itu SUKA.
Adakah kamu tidak dapat melepaskan pandangan mata darinya? Itu bukan Cinta, itu NAFSU.
Adakah kamu menginginkannya kerana kamu tahu ia ada di sana? Itu bukan Cinta, itu KESEPIAN.
Adakah kamu mencintainya kerana itulah yang diinginkan semua orang? Itu bukan Cinta, itu KESETIAAN.
Adakah kamu tetap mengatakan kamu menyintainya kerana kamu tidak ingin melukai hatinya? Itu bukan Cinta, itu BELAS KASIHAN.
Adakah kamu menjadi miliknya kerana pandangan matanya membuat hatimu melompat? Itu bukan Cinta, itu TERGILA-GILA.
Adakah kamu memaafkan kesalahannya kerana kamu mengambil berat tentangnya? Itu bukan Cinta, itu PERSAHABATAN.
Adakah kamu mengatakan padanya bahawa setiap hari hanya dia yang kamu fikirkan? Itu bukan Cinta, itu DUSTA.
Adakah kamu rela memberikan semua perkara yang kamu senangi untuk kepentingan dirinya? Itu bukan Cinta, itu KEMURAHAN HATI.
Tetapi
Adakah kamu tetap bertahan kerana campuran antara kesakitan dan kegembiraan yang membutakan dan tak terfahami … menarikmu mendekati dan tetap bersamanya? ITULAH CINTA.
Apakah kamu menerima kesalahannya kerna itu bahagian dirinya dan siapa dirinya? Jika demikian, ITULAH CINTA.
Adakah kamu tertarik dengan orang lain tapi setia dengannya tanpa penyesalan? Jika demikian, ITULAH CINTA.
Adakah kamu menangis kerana kesakitannya walaupun saat itu dia kuat? ITULAH CINTA.
Adakah hatimu sakit dan hancur ketika dia bersedih? ITULAH CINTA.
Adakah hatimu gembira ketika dia berbahagia? ITULAH CINTA.
Adakah matanya melihat hatimu dan menyentuh jiwamu begitu mendalam sehingga menusuk? Yang demikian itulah namanya CINTA.




CINTA, RASA, KARYA CIPTA..
DIMANA ANTARA 2 UMAT MANUSIA YANG TERCIPTA...
BUKAN CINTA SEGITIGA ATAU CINTA SEMU..
CINTA SUCI YANG TULUS KASIH MENYAYANGI BUKAN DENGAN SYARAT.
CINTA TULUS MENCINTAI DAN CINTA TAK PERNAH SALAH...
KARENA CINTA MANUSIA BAHAGIA DAN MUNGKIN JUGA BISA MENDERITA.
SERIBU ALASAN MENGAPA CINTA TIDAK DAPAT BERLOGIKA...